Keajaiban mockumentary itu dari minimnya ketidaktahuan kita. Kita tidak tahu kalau film ini fiksi. Kita tidak tahu para pemain ini aktor atau orang asli. Tapi di zaman sekarang, ketidaktahuan ini sudah diketahui, yang membuat film mockumentary sudah tidak senyata dulu. Tapi gakpapa, kita masih bisa menikmati filmnya, asalkan naskah dan aktingnya baik. Film ini sebenarnya tidak maksimal di keduanya. Terkadang akting yang disajikan membuat semesta mockumentary terasa tak begitu nyata. Saya pun tak setuju dengan tampilan visualnya, gambarnya terlalu jernih.…
Favorite films
Recent activity
AllRecent reviews
More-
-
Naughty One 1989
Ini film klasik musikal bocah SD yang sangat asyik untuk kita tonton. Sama sekali saya tak pernah mendengar film ini. Menonton tanpa membaca sinopsis apalagi review. Menikmati kisah para karakter dalam sebuah sekolah yang memiliki permasalahannya sendiri-sendiri tapi saling berkesinambungan. Seorang kepala sekolah yang akan pensiun, duo badung yang sering membully, dan geng murid baik yang membela kebenaran. Meskipun terdengar klise, tetapi saya suka dengan penggambaran para karakternya, seperti geng murid baik yang ternyata mereka juga punya sisi kerasnya, menantang…
Popular reviews
More-
Photocopier 2021
Seharusnya Penyalin Cahaya bisa menjadi diskusi panjang dan diputar di kampus-kampus untuk menjadi media melawan kekerasan seksual. Tapi sayangnya, diskusi berhenti, bahkan belum terjadi ketika rumah produksi dan sutradara mengeluarkan pernyataan tentang co-writer yang menjadi terlapor kekerasan seksual. Film ini sesungguhnya sangat baik, mampu dijadikan contoh bagaimana suara perjuangan dikemas ke dalam medium film, tapi memang, ketika menontonnya saya masih terbayang dengan kasus co-writer tersebut sehingga menontonnya penuh bias.
Penyalin Cahaya kemudian tidak menjadi medium perjuangan tersebut. Diskusi tidak pernah… -
The Science of Fictions 2019
Pada tahun 1960-an, di Gumuk Pasir Parangkusumo, Yogyakarta, Siman melihat proses syuting pendaratan manusia di bulan oleh kru asing. Dia tertangkap penjaga dan dipotong lidahnya. Selama puluhan tahun, Siman bergerak pelan menirukan gerakan astronot di luar angkasa untuk membuktikan kebenaran pengalamannya. Siman dianggap gila.
Pemotongan lidah Siman bisa kita lihat sebagai simbol pembisuan akan sejarah. Bukan hanya karena dia tidak bisa mengucap, tapi karena sebuah sejarah bisa saja hanya menjadi sebuah fakta yang belum tentu benar adanya. Sejarah ditulis…