Goddamned Asura mengajak kita menyelami kehidupan modern masyarakat Taiwan yang banyak dilingkupi dengan kesendirian, kemiskinan, dan pelarian ke dunia maya. Struktur ”what if?” pada narasinya tidak hanya membuat film ini menjadi unik, tetapi juga untuk menekankan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan oleh masyarakatnya untuk lepas dari situasi tersebut. Bahkan, satu perubahan yang dilakukan tetap akan menghasilkan situasi yang sama.
Akan tetapi, karena terlalu ambisius pada struktur narasinya, film ini gagal membuat saya benar-benar peduli ke tokoh-tokohnya. Beberapa tokohnya tidak terbangun dengan baik dan sepertinya Lou Yi-an dan Singing Chen sebagai penulis naskahnya agak kewalahan mengelola keenam tokohnya.
Saya tidak akan bilang ini film yang buruk. Saya masih menikmati setiap presentasi latar belakang tokoh-tokohnya meski terlalu tipis. Film ini hanya kurang berkesan lantaran bagian terakhirnya yang pointless.
RT: -
IMDB: 6.7/10
AllMovie: -
Metacritic: -