2018 ‘Tilik’ Directed by Wahyu Agung Prasetyo
Dian is the most beautiful girl in the village, numerous men have approached and even proposed her. The villagers gossip about Dian's single status. In one occasion when they rode a truck to visit (tilik) Bu Lurah (head of the village) in the town's hospital, some villagers debated who would marry Dian. The "tilik" journey then full of gossips and adventures for the villagers on that truck.
Ladies on Top, The Visit
Indonesia
Indonesia13+
Indonesia
This is one of the most viral short films in my country currently!
With a fresh story and a biting script, kudos to the writer Bagus Sumartono! Satire, jokes, and bunch of typical mothers' jokes were humorously played well. One of them was a joke when Bu Tejo was dying to pee but didn't want to pee in the rice field cuz she was afraid of snakes. The character who stole the most attention was Bu Tejo as Siti Fauziah. Siti managed to portray the character most hated by everyone and she was really toxic. Appearing expressive coupled with her scathing gossips, Bu Tejo made it into the list of best villain characters in Indonesian cinema.
Tilik was surprisingly fun…
Ibu ibu kan suka ngerumpi, ngomongin semua hal yang gak tau itu bener apa gak, yang penting ada bahan aja buat ngobrol. Yang biasanya ngegosip di pagi hari sambil ditemanin orang jual sayur, di film ini set dipindahkan ke dalam sebuah truk yang sedang melakukan perjalanan menuju ke rumah sakit. Denger konsep ibu ngerumpi diatas truk aja udah unik, apalagi kalau kita nonton filmnya, ya amplop, sangat menarik dan menghibur, mereka nyata, sangat dekat dengan kita, segerombolan ibu ibu yang ceplas ceplos.
Ibu ibu yang ceplas ceplos kalau udah tau internet bisa sangat bahaya, ini yang tergambarkan dari sosok bu Tejo, yang sering beradu pendapat dengan Yu' Ning. Meskipun disepanjang film saya ketawa ketiwi, perdebatan mereka berdua bisa bikin saya deg deg an, takut aja…
Aku pen nontonin ini ke ibu-ibu komplek rumahku dah, ntar aku bikinin layar tancep aja di lapangan deket rumahku, ben ibu-ibu iki penggaweane ojo ngerasani wong ae (re: biar kerjaannya ngga menggunjing orang lain aja).
Also, aku suka banget filmnya!
Cuma rasa ingin kencing saja yang berhasil menghentikan Bu Tejo nyerocos. Setelah itu lanjut lagi. Carolina Reaper aja kalah pedes dibanding omongannya.
Bu Tejo rolling up her sleeves while krincing krincing perhiasan is my kind of energy.
"Gibah + Manipulatif = Overpower"
Salah satu film pendek yang sangat mengasikan yang bisa kalian tonton di Yt secara free dan legal. Film ini menggunakan tema yang sangat dekat dengan kita semua, yaitu pergibahan ibu2 yang gibahnya bener2 tajem bgt. Jadi latar tempat yang digunakan film ini hampir keseluruhan berada di atas truck dan untuk mengisi kekosongan, pegibahan pun dimulai dan terget pergibahan ini adalah perempuan yang akan menjadi mantu bu lurah.
Ga heran sih karna hal ini relate bgt, yang pacaran siapa yang repot sudah jelas tetangga. Selain itu pengemasan gibah di sini bener2 dikemas dengan sangat baik, karna selain pergibahan kita juga disuguhkan karakter yang denial terhadap fakta miring yang beredar, jadi ada karakter yang tidak setuju dengan…
Admin Lambe Turah walked, so Bu Tejo could run.
Who knows that a group of these Ibu-Ibu biang gosip could make one of the most exciting roadtrip movies ever!
Also shoutout to these two witty quotes over here:
“Bu Tejo wedi karo ulo neng sawah tapi ora wedi karo ulo ne Pak Tejo.”
“Aku yo ra wedi bojoku seneng karo Dian. Lah, wong, bojoku wes raiso ‘attahiyat.’”
😭😭😭😂😂😂
