Aku pikir Into the Spider-Verse udah jadi standar tertinggi soal gimana membuat narasi tentang superhero multiverse yang padat tapi tetap ringan, hangat, dan asik untuk diikuti dengan gaya animasi ala komik yang unik. Tapi ternyata sekuelnya ini sanggup duduk di standar yang sama, bahkan lebih tinggi lagi aku rasa. Nonton film kayak gini tuh bikin aku seneng banget karena kayak ikut ngerasa kalau para pembuatnya tuh beneran putting their soul and heart into it gitu loh. Dan lagi-lagi (sama kayak GoTG), jadi pengingat kalau this is THE superhero film we all need. Can’t wait to see what they’re gonna do next in Beyond the Spider-Verse!!!!
Favorite films
Recent activity
AllRecent reviews
MorePopular reviews
More-
Photocopier 2021
Percayalah dengan borongan nominasi dan kemenangan yang film ini dapatkan, karena beneran SEBAGUS ITU!!!
Wregas dan Henricus menjahit banyak sekali isu penting — pelecehan seksual yang tak hanya dapat terjadi pada perempuan namun juga pria, victim blaming, slut-shaming, mental health, power abuse, patriarki — dengan sangat rapi sehingga tidak terkesan menumpuk.
Isu-isu tersebut disampaikan melalui rangkaian dialog dan karakter yang amat sangat realistis. Saking realistisnya sampai aku, dan banyak penonton lainnya, nangis sejadi-jadinya. Kami ingat diri kami sendiri. Kami ingat…
-
The Red Point of Marriage 2022
Aku cuma mau bilang, semua aspeknya BAGUS dan SANGAT AMAT well researched. Seluruh dialog, konflik, karakterisasi, dan building adegannya sangat amat nyata—bagaimana komunikasi dalam sebuah hubungan adalah sebuah kunci utama namun seringkali dianggap sepele. Bagaimana konfliknya dijahit pun halus banget. Pelan-pelan penonton diberitahu masalah apa yang sebenarnya dihadapi pasangan Ambar dan Gilang, pelan-pelan juga penonton dibawa pada konflik keduanya, sampai akhirnya mencapai puncaknya—boom! Meledak banget. Bukan tentang siapa yang salah, tapi apa masalahnya. Aku gak mau bocorin apapun tentang adegan…